Japan SLIM a.k.a Moon Sniper |
Jepang telah mencapai prestasi bersejarah dengan mendaratkan wahana antariksa tanpa awak, yang dijuluki "moon sniper" atau SLIM (Smart Lander for Investigating Moon spacecraft), di Bulan, menjadikannya negara kelima yang melakukannya. Misi ini bertujuan untuk mendarat dengan sangat tepat dalam jarak 100 meter dari kawah Shioli di wilayah Mare Nectaris. Lokasi yang dipilih ini dapat memberikan informasi berharga tentang pembentukan Bulan.
Namun, setelah mendarat, SLIM mengalami masalah kritis dengan sel surya, memengaruhi kemampuannya menghasilkan listrik dan berpotensi menyebabkan baterai lithium-ionnya habis dalam beberapa jam. Meskipun mengalami kendala ini, Badan Antariksa Jepang, JAXA, berhasil berkomunikasi dengan wahana antariksa tersebut, mengkonfirmasi penempatan dua rover di permukaan bulan.
Saat ini, urgensi adalah mentransmisikan sebanyak mungkin data, termasuk informasi navigasi dan gambar, kembali ke Bumi sebelum baterainya habis. Ada harapan bahwa selama malam bulan, perubahan sudut sinar matahari dapat memungkinkan sel surya SLIM mengisi ulang baterai. Sebagai alternatif, pengendali misi dapat memanfaatkan komunikasi dari rover yang ditempatkan.
\Finally from 23:00 JST today/
— JAXA Institute of Space and Astronautical Science (@ISAS_JAXA_EN) January 19, 2024
[SLIM Moon landing: live broadcast ๐]
Jan. 19 (Fri) 23:00~ JST
๐ https://t.co/FTjt0Dm4tk
Please support SLIM as they take on the challenge of a high-precision pinpoint landing✨
You can send us your messages using the hashtag #SLIMMoonLive ๐ฃ pic.twitter.com/L7i1QWOy4v
Meskipun penyebab masalah sel surya belum ditentukan, pencapaian Jepang dalam melakukan pendaratan bulan yang tepat adalah signifikan. Misi SLIM mengikuti jejak pendaratan bulan sebelumnya yang dilakukan oleh Uni Soviet, Amerika Serikat, Tiongkok, dan India, menandai keberhasilan Jepang dalam eksplorasi bulan.
0 Comments
Apa? ๐ง